Pengertian Peramalan
Menurut Render, Barry dan Jay Heizer
dalam bukunya manajemen operasi mengatakan bahwa peramalan adalah seni
atau ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat
dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan memproyeksikannya
ke masa mendatang dengan suatu bentuk model sistematis.
Menurut Stevenson dan Chuong ramalan (forecast) adalah pernyataan
mengenai nilai yang akan datang dari
variabel seperti permintaan. Artinya, ramalan adalah prediksi mengenai masa depan.
Prediksi yang lebih baik bisa menjadi keputusan dengan lebih banyak informasi.
Beberapa ralaman merupakan jangka panjang, sehingga mencangkup beberapa tahun
atau lebih. Ralaman jangka panjang sangat penting untuk keputusan yang akan
memiliki konsekuensi jangka panjang untuk organisai.
Meramalkan Horizon Waktu
Menurut Barry dan Heizer dalam buku nya
manajemen operasi mengatakan bahwa peramalan biasa diklasifikasikan berdasarkan
horizon waktu masa depan yang dilingkupinya. Horizon waktu terbagi menjadi
beberapa kategori :
- Peramalan jangka pendek
Peramalan ini meliputi jangka waktu
hingga satu tahun, tetapi umumnya kurang dari tiga bulan. Peramalan ini
digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja,
penugasan kerja dan tingkat produksi.
- Peramalan jangka menengah
Peramalan jangka menengah atau intermediate
umumnya mencakup hutingan bulan hingga tiga tahun. Peramalan ini bermanfaat
untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas,
serta menganalisis bermacam-macam rencana operasi.
- Peramalan jangka panjang
Umumnya untuk perencanaan tiga tahun
atau lebih. Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru,
pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengambangan.
Tahapan Dalam Proses Peramalan
Menurut Stevenson dan Chuong (2014:79),
ada enam tahapan dasar dalam proses peramalan, yaitu :
- Menetukan tujuan ramalan. Bagaimana ramalan akan digunakan dan kapan akan dibutuhkan ramalan? Tahapan ini akan memberikan indikasi tingkat rincian yang diperlukan dalam ramalan, jumlah sumber daya (karyawan, waktu, komputer, dan biaya) yang dapat dibenarkan, serta tingkat keakuratan yang diperlukan.
- Menciptakan rentang waktu. Ramalan harus mengindikasikan rentang waktu, mengingat bahwa keakuratan menurun ketika rentang waktu meningkat.
- Memiliki teknik peramalan. Memperoleh, membersihkan, dan menganalisis data yang tepat. Memperoleh data dapat melalui usaha yang signifikan. Setelah memperoleh data, data mungkin perlu “dibersihkan” agar dapat menghilangkan objek asing dan data yang jelas tidak benar sebelum analisis.
- Membuat ramalan. Memantau ramalan. Ramalan harus dipantau untuk menetukan apakah ramalan ini dilakukan dengan cara yang memuaskan. Jika tidak memuaskan, periksa kembali metode peramalan, asumsi, keabsahan data, dan lain-lain.
Menurut Tjiptono dan Chandra umumnya
lima langkah berikut merupakan langkah pokok yang dilakukan :
- Penentuan tujuan peramalan
Tujuan peramalan tergantung pada
kebutuhan informasi para manajer. Dalam langkah ini ditentukan sejumlah hal,
diantaranya variabel yang akan diestimasi, pengguna ramalan, alasan
dibutuhkannya peramalan, biaya peramalan, jangka waktu peramalan, tingkat
akurasi peramalan, dan saat melakukan peramalan.
- Model peramalan
Langkah selanjutnya adalah menyusun
model peramalan, yang merupakan penyajian secara sederhana sistem atau
aspek-espek yang akan diprediksi permintaan akan jasa. Model ini sering
bermanfaat dalam membantu mengkalisifikasikan atau memisahkan pengaruh faktor-faktor
internal dan eksternal.
· Faktor
internal adalah faktor-faktor yang dapat dikendalikan secara langsung oleh
pihak manajemen perusahaan misalnya biaya promosi, kualitas, produk/jasa, harga
jual, garansi, dan saluran distribusi.
·
Sedangkan
faktor eksternal merupakan faktor diluar kendali pihak manajemen, seperti tingkat
inflasi, tingkat pendapatan konsumen, tingkat pengangguran, perilaku pesaing,dan
perubahan peraturan pemerintahan.
Pemilihan model yang tepat merupakan
aspek krusial, karena dapat mempengaruhi validitas (kesahilan) dan
realiabilitas (keandalan) peramalan. Model yang sebaiknya dipilih adalah model
yang dapat menggambarkan secara realistis perilaku variabel-variabel yang
diestimasikan. Misalkan perusahaan ingin memprediksi permintaan yang bersifat
linier, maka model yang dipilih bisa berupa trend linier atau regresi linier.
- Pengujian model Peramalan
Dalam rangka mendapatkan hasil estimasi
yang memuaskan, model yang dipilih perlu diuji terlebih dahulu akurasi.
Pengujian ini dilakukan dengan cara menggunakan model bersangkutan untuk
mengestimasikan nilai saat ini (misalnya, volume penjualan, jumlah pelanggan,
dan sebagainya) berdasarkan nilai-nilai historis pada periode sebelumnya.
Dengan membandingkan nilai prediksi (hasil estimasi dari model yang diuji)
untuk periode saat ini dengan nilai aktualnya, maka akan diketahui tingkat
akurasi estimasi model yang diuji tersebut.
- Penerapan model peramalan
Setelah tahap pengujian, model yang
memiliki tingkat akurasi, validitas dan reliabilitas sesuai harapan diterapkan
untuk melakukan peramalan masa datang dengan jangka waktu yang diinginkan.
- Revisi dan evaluasi
Estimasi-estimasi yang telah dibuat
harus senantiasa disempurnakan dan ditinjau kembali. Revisi mungkin perlu
dilakukan sehubungan dengan adanya perubahan-perubahan, baik pada perusahaan
maupun lingkungannya, misalnya harga, biaya promosi, peraturan pemerintah, dan
perkembangan teknologi. Sementara itu, evaluasi merupakan pembandingan estimasi
dengan hasil aktual untuk menilai akurasi penggunaan metode peramalan spesifik.
Langkah ini dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas estimasi dimasa datang.
0 Komentar
Berkomentarlah dengan Sopan dan sesuai Pembahasan