1.
Selisih
neto terhadap luar negeri
= Pendapatan asing dalam negeri –
Pendapatan warga negara di luar negeri
= 165 – 105
= 60 milliar
a. GNP
= GDP – Selisih neto terhadap luar
negeri
= 1.850 – 60
= 1.790 milliar
b.
Selisih
neto terhadap luar negeri
= Pendapatan asing dalam negeri –
Pendapatan warga negara di luar negeri
= 140 – 80
= 60 milliar
GNP (Gross National Product)
= GDP – Selisih neto terhadap luar
negeri
= 1.600 – 60
= 1.540 milliar
NNP (Net National Product)
= GNP – Penyusutan
= 1.540 – 120
= 1.420 milliar
NNI (Net National Income)
= NNP – Pajak tak langsung
= 1.420 – 90
= 1.330 milliar
PI (Personal Income)
= (NNI + Pembayaran Transfer) – (Iuran
asuransi dan Jaminan sosial)
= 1.330 + 170 – 70
= 1.430 milliar
DI (Disposable Income)
= PI – Pajak langsung
= 1.430 – 240
= 1.190 milliar
2.
a.
Jika pemerintah melakukan kebijakan penurunan suku bunga acuan, maka yang
terjadi adalah autonomous investment.
Hal demikian disebabkan karena meskipun suku bunga acuan turun, dimana secara
tidak langsung akan menurunkan income dari suku bunga yang rendah, tetapi
terdapat faktor lain yang mempengaruhi investor tetap melakukan investasi
diluar suku bunga dan investasi. Harapan pemerintah tersebutlah yang mendorong
terjadinya autonomous investment.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi investasi adalah seperti daya beli di
tengah pandemi, teknologi, kebijakan pemerintah yang lainnya serta
faktor-faktor lain.
b. Fungsi konsumsi C = 60 + 0,8Y dengan
investasi 200 milliar.
Y = C + I
Y = 60 + 0,8Y + 200
Y – 0,8Y = 60 + 200
0,2Y = 260
Y = 1.300
Multiplier = 1/1-MPC
=
1/1-0,8
=
1/0,2
=
5
Maksud dari angka 5 yang merupakan
multiplier adalah setiap kenaikan satu satuan konsumsi, maka hal tersebut
mempengaruhi pendapatan nasional yang juga akan naik sebesar 5.
3.
a.
Selama periode 2015 – 2019, terjadi peningkatan pengeluaran pemerintah secara
konstan dalam jumlah tertentu. Meningkatnya pengeluaran pemerintah
mengisyaratkan bahwa terjadi pula peningkatan pendapatan nasional secara
keseluruhan. Hal demikian karena secara sederhana dalam formulasi perhitungan
pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional akan
dialokasikan dalam bentuk konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan
perdagangan internasional (ekspor dan impor). Jika pendapatan nasional naik,
secara sederhana maka semua komponen formulasi juga akan naik termasuk
pengeluaran pemerintah.
b. Fenomena permintaan naik sedangkan
stok sudah berada pada batas yang maksimum atau stok sudah mulai terbatas, maka
hal tersebut akan menimbulkan terjadinya kesenjangan inflasi atau inflationary gap. Hal tersebut juga akan
menimbulkan demand pull inflation
yaitu inflasi yang terjadi akibat permintaan yang tidak dapat dipenuhi oleh
penawaran sehingga harga menjadi naik. Berikut grafiknya.
Bermula dengan harga P1 dan output Q1,
kenaikan permintaan total dari AD1 ke AD2 menyebabkan ada sebagian permintaan
yang tidak dapat dipenuhi oleh penawaran yang ada. Akibatnya, harga naik
menjadi P2 dan output naik menjadi QFE. Kenaikan AD2 selanjutnya menjadi AD3
menyebabkan harga naik menjadi P3, sedang output tetap pada QFE. Kenaikan harga
ini disebabkan oleh adanya inflationary gap. Proses kenaikan harga ini akan
berjalan terus sepanjang permintaan total terus naik (misalnya menjadi AD4).
0 Komentar
Berkomentarlah dengan Sopan dan sesuai Pembahasan