Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Pengertian Nilai Perusahaan dan Pengukuran Nilai Perusahaan

Pengertian Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan adalah persepsi pemegang saham terhadap keberhasilan perusaahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi mengindikasikan nilai perusahaan yang tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga prospek perusahaan di masa depan (Hardiyanti, 2012). Apabila perusahaan memiliki citra yang baik dimata masyarakat, maka perusahaan akan dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan nilai perusahaan (Nahda & Harjito, 2011).

Salah satu hal yang dipertimbangkan oleh investor dalam melakukan investasi adalah nilai perusahaan dimana investor tersebut akan menanamkan modal. Berdasarkan pandangan keuangan nilai perusahaan adalah nilai kini (present value) dari pendapatan mendatang (future free cash flow). Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjual-belikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing) dan manajemen asset.

Suffah dan Riduwan (2016) nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Menjelaskan bahwa salah satu hal yang dipertimbangkan oleh investor dalam melakukan investasi adalah nilai perusahaan dimana investor tersebut akan menanamkan modal. Harga saham tersebut atas permintaan dan penawaran investor, sehingga harga saham bisa dijadikan proksi sebagai nilai perusahaan. Harga saham merupakan harga yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di pasar modal. Bagi perusahaan yang menerbitkan sahamnya di pasar modal, harga saham yang diperjual belikan di bursa saham merupakan indikator dari nilai perusahaan. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan.

Tujuan pemilik saham dan manajer adalah untuk dapat terus mendorong nilai perusahaan mereka lebih tinggi. Manajer memahami bahwa nilai perusahaan yang dibuat oleh strategi bisnis berdasarkan faktor-faktor kesuksesan perusahaan menjadi efektif dijalankan. Dalam pengetahuan ekonomi saat ini, tanggung jawab manajemen adalah membangun strategi untuk mengoptimalkan investasi yang nyata. Upaya untuk memastikan bahwa strategi dapat dijalankan secara efektif maka perusahaan perlu sebuah sistem untuk memonitor keefektifan strategi, dan untuk mengidentifikasi strategi maka diperlukan modifikasi untuk meningkatkan proses penciptaan nilai. Sebuah pembandingan atau sistem pemantauan juga akan mengidentifikasi kegagalan dalam pelaksanaan yang akan mengurangi nilai perusahaan. Manajemen harus mampu mendorong nilai perusahaan dengan meningkatkan produktifitasnya berasal dari menjalankan strategi yang efektif melalui orang dan sistem perusahaan (Mard, et al., 2004).

Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan beberapa indicator  diantaranya adalah Price earning ratio (PER), Price to Book Value (PBV) dan Tobin’s q. Fama (1978) dalam penelitiannya menggunakan pendekatan konsep nilai pasar untuk mengukur nilai perusahaan. Nilai pasar berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku merupakan harga  yang dicatat pada nilai saham perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa tertentu oleh permintaan dan penawaran saham tersebut oleh pelaku pasar. Nilai perusahaan merupakan nilai yang diberikan pasar bursa kepada manajemen perusahaan.

Pengukuran Nilai Perusahaan 

  • Price Earning Ratio (PER) 

Price earning ratio (PER) menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang dilaporkan (Brigham dan Houston, 2006:110). Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh oleh para pemegang saham. Kegunaan price earning ratio adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh earning per share nya.

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Price earning ratio (PER) adalah sebagai berikut:

  • Price to Book Value (PBV) 

Price to Book Value (PBV) adalah rasio yang menunjukkan apakah harga saham yang diperdagangkan overvalued (di atas) atau undervalued (di bawah) nilai buku saham tersebut (Fakhruddin dan Hadianto, 2001). Price to Book Value (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. PBV juga menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan Untuk perusahaan-perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya rasio ini mencapai diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan.

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Price to Book Value (PBV) adalah sebagai berikut:

                                     

  • Tobin’s q 

Alternatif lain yang digunakan dalam mengukur nilai perusahaan adalah dengan menggunakan metode Tobin’s q yang dikembangkan oleh James Tobin. Tobin’s q dihitung dengan membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku ekuitas perusahaan (Weston dan Copeland, 2001). Rasio tobin’s  q lebih unggul dari pada rasio nilai pasar terhadap nilai buku karena rasio ini fokus pada berapa nilai perusahaan saat ini secara relatif terhadap berapa biaya yang dibutuhkan untuk menggantinya saat ini.

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur tobin’s q adalah :

 

(Bidhari et al. 2013:41)

Keterangan:

EMV =  Jumlah saham biasa perusahaan yang beredar dikali dengan harga   penutupan saham

DEBT =   Total utang perusahaan di akhir periode

TA      =   Total aset di akhir periode

Rasio-rasio keuangan digunakan investor untuk mengetahui nilai pasar perusahaan. Rasio tersebut dapat memberikan indikasi bagi manajemen mengenai penilaian investor terhadap kinerja perusahaan dimasa lampau dan prospeknya dimasa depan. Ada beberapa rasio untuk mengukur nilai perusahaan, salah satunya Tobin’  s Q (Barontini & Caprio, 2006).


Posting Komentar

0 Komentar