Citra Perusahaan
Menurut
Kotler dan Keller (2009) citra adalah sejumlah keyakinan, ide dan kesan yang
dipegang oleh sesorang tentang sebuah objek. Obyek meliputi invidu maupun
perusahaan yang terdiri dari sekompok orang didalamnya. Citra dapat terbentuk
dengan memproses informasi yang tidak menutup kemungkinan terjadinya perubahan
citra pada obyek dari adanya informasi penerimaan setiap waktu. Besarnya
kepercayaan obyek terhadap sumber informasi memberikan dasar penerimaan atau
penolakan informasi. Sumber informasi dapat berasal dari perusahaan secara
langsung atau pihak-pihak lain secara tidak langsung.
Pengertian citra juga di kemukakan
Wibisono (2009) memberikan pengertian citra sebagai sesuatu yang abstrak dan
tidak dapat diukur secara nominal/matematis, tetapi wujud citra hanya bisa
dirasakan dari hasil penelitian atau nilai yang baik atau buruk dan tanggapan
positif atau negatif. Citra yang positif akan memberikan keuntungan terciptanya
loyalitas pelanggan, kepercayaan terhadap produk/jasa dan kerelaan pelanggan
dalam mencari produk/jasa tersebut apabila mereka membutuhkan. Sebaliknya citra
buruk akan melahirkan dampak negatif bagi operasi bisnis perusahaan. Selain itu
dapat melemahkan daya saing perusahaan.
Menurut Rhenald Kasali citra adalah
kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri
muncul dari berbagai sumber, salah satunya melalui opini publik, yakni opini
sekelompok orang dalam segmen publik. Setiap orang dapat memiliki citra yang
berbeda terhadap obyek yang sama. Rhenald Kasali menjelaskan bahwa citra
perusahaan yang baik dimaksudkan agar perusahaan dapat tetap hidup dan orang
orang didalamnya terus mengembangkan kreativitas bahkan memberi manfaat lebih
bagi orang lain. Citra perusahaan atau corporate image didefinisikan sebagai
persepsi kepada sebuah perusahaan yang direfleksikan dalam asosiasi yang
terdapat dalam memori konsumen.
Citra perusahaan berhubungan dengan
fisik dan atribut yang berhubungan dengan perusahaan seperti nama, bangunan,
produk atau jasa, untuk mempengaruhi kualitas yang dikomunikasikan oleh setiap
orang supaya tertarik dengan perusahaan. Citra atau image menggambarkan
keseluruhan kesan yang dibuat publik tentang perusahaan dan produknya. Jadi
citra (image) dipengaruhi oleh banyak faktor di luar kontrol perusahaan.
Menurut Soemirat dan Ardianto citra
perusahaan adalah bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan. Citra
tersebut muncul dari pihak- pihak yang memiliki kepedulian terhadap perusahaan
seperti konsumen perusahaan dan pelanggan potensial. Setiap perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan usahanya khusus untuk kegiatan pemasaran memiliki suatu
tujuan adalah untuk meningkatkan penjualan bagi perusahaan, salah satunya
dengan cara mempertahankan citra mereka di mata konsumen.
Menurut Prawitra Teddy Sutisna bahwa pentingnya citra perusahaan yaitu sebagai berikut:
- Citra positif memberikan kemudahan perusahaan untuk berkomunikasi dan mecapai tujuan secara efektif sedangkan citra negatif sebaliknya.
- Sebagai penyaring yang dapat memberi pengaruh persepsi terhadap kegiatan perusahaan. Citra positif menjadi pelindung terhadap kesalahan kecil, kualitas teknis atau fungsional. Sedangkan citra negatif dapat memperbesar kesalahan tersebut.
- Sebagai fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen atas kualitas pelayanan perusahaan.
- Mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen atau dampak internal. Citra perusahaan yang kurang jelas dan nyata mempengaruhi sikap karyawan terhadap perusahaan
0 Komentar
Berkomentarlah dengan Sopan dan sesuai Pembahasan