Secara umum, pemberian kredit akan selalu berpegang pada prinsip-prinsip sebagai berikut
Character
Adanya penyerahan uang kepada debitur itu
didasari kepercayaan. Kepercayaan timbul karena debitur memiliki character
berupa moral, watak ataupun sifat-sifat personality yang positif dan kooperatif
serta memiliki rasa tanggung jawab. Debitur yang memiliki karakter baik adalah
debitur yang memiliki tingkat kejujuran yang tinggi dan integritas yang tinggi untuk
memenuhi kewajiban-kewajibannya.
Capacity
Ini menyarngkut kemampuan debitur untuk
melunasi kreditnya. Penilaian ini akan dilihat dari kemampuan jenis usahanya
untuk mendatangkan penghasilan guna melunasi kredit. Capacity ini dapat didekati dari aspek keuangan dan aspek yuridis.
Aspek keuangan dilihat dari cashflow yang
dihasilkan dan dari aspek yuridis akan terlihat bahwa debitur itu memang memiliki
kapasitas untuk melakukan perjanjian kredit dan melunasi kembali sesuai
perjanjian.
Capital
Capital
menyangkut modal yang dimiliki perusahaan debitur. Semakin besar modal sendiri yang
dimiliki, maka semakin tangguh menghadapi kemungkinan risiko yang dihadapi di kemudian
hari. Capital ini umumnya dicerminkan
oleh neraca calon debitur dengan melihat komponen modal.
Collateral
Collateral merupakan jaminan perusahaan
atas kredit yang diterimanya. Bank memerlukan jaminan ini untuk menutup
kemungkinan risiko terburuk yaitu tidak terbayarnya utang akibat apapun.
Jaminan merupakan pengaman bagi dana perbankan yang dikucurkan. Semakin besar
jaminan itu mengcover kredit maka semakin aman dana bank itu. Jaminan jaminan
tersebut akan dianggap aman bila mampu mengcover 120% dari total kreditnya. Di
samping aman, jaminan yang semakin likuid akan semakin diminati sebab dapat
dijual segera bila kredit macet, untuk membiayai likuiditas bank.
Condition
of Economic
Kondisi ekonomi dimaksud adalah kondisi
makro yang mempengaruhi kredit perbankan. Secara spesifik adalah kondisi makro
yang mempengaruhi bisnis debitur. Apakah bisnis debitur sangat rentan dengan
fluktuasi perekonomian atau relatif tangguh menghadapi gejolak perekonomian.
Pada kondisi perekonomian yang relatif
stabil akan mendorong pertumbuhan dunia usaha sehingga pengucuran kredit akan
aman. Sebaliknya kondisi ekonomi yang buruk akan mendorong dunia bisnis ke arah
kebangkrutan. Untuk itu bank harus hati-hati. Perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang ekspor maupun imporumumnya sangat mudah terpengaruh kondisi
perekonomian.
0 Komentar
Berkomentarlah dengan Sopan dan sesuai Pembahasan