Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Aliran Kas Berdasarkan Dimensi waktu ( Aliran kas awal (initial cashflow) · Aliran kas operasional (operational cashflow) · aliran kas terminal (terminal cashflow). )

Jenis-jenis Aliran Kas berdasarkan Dimensi Waktu Berdasarkan dimensi waktu, aliran kas bias digolongkan ke dalam tiga jenis:

  • ·        Aliran kas awal (initial cashflow)
  • ·        Aliran kas operasional (operational cashflow)
  • ·        aliran kas terminal (terminal cashflow).

  • Aliran Kas Awal (Initial  Cash Flow)

Initial cash out flow merupakan pengeluaran kas untuk membiayai proyek selama dalam proses perencanaan, konstruksi  sampai dengan proyek siap untuk dioperasikan.

Aliran kas awal terjadi pada awal kegiatan investasi. Biasanya diasumsikan terjadi pada tahun ke-0 (sebelum investasi dilakukan). Aliran kas tersebut biasanya merupakan aliran kas keluar( cash out/low), Biasanya kas keluar tersebut dipakai untuk investasi pada aktiva tetap (pabrik dan aktiva tetap lainnya) dan investasi pada modal kerja. Tanpa modal kerja, kegiatan investasi tidak akan jalan. Investasi menyediakan pabriknya( aktiva tetap), sementara modal kerja (piutang, persediaan) dibutuhkan agar pabrik bisa berjalan.

Macam-macam pengeluaran kas yang diperlukan untuk investasi awal diantaranya:
  Harga beli tanah tempat lokasi proyek.
  Biaya mendirikan bangunan.
  Harga beli mesin.
  Biaya pemasangan.
  Biaya percobaan dan sebagainya

  • Aliran Kas Operasional (Operational Cash Flow)
Jika aktiva tetap (misal pabrik) sudah berdiri, investasi mulai menghasilkan aliran kas masuk dari, misal, penjualan. Aliran kas operasional biasanya merupakan aliran kas masuk, yang diperoleh setelah perusahaan beroperasi. Biaya yang dikeluarkan, misal biaya promosi dan biaya operasional lainnya, jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan kas masuk. Investasi modal kerja bias juga dilakukan pada tahun-tahun ini.

Pada tahun-tahun tertentu, ada kemungkinan perusahaan melakukan perbaikan signifikan pada aktiva tetapnya, misal overhaul atau pergantian mesin. Dalam situasi semacam ini, ada kemungkinan kas keluar lebih besar dibandingkan dengan kas masuk. Perusahaaan akan memperoleh aliran kas negative pada tahun tertentu, jika perusahaan melakukan overhaul mesin seperti yang disebutkan tadi.

  • ·        Aliran Kas Terminal (Terminal Cash Flow)

Aliran kas terminal terjadi pada akhir proyek investasi. Biasanya ada dua item yang terjadi pada akhir proyek:
o   Penjualan nilai residu aktiva tetap, dan
o   modal kerja kembali.

Pada akhir proyek, ada kemungkinan aktiva tetap masih mempunyainilai pasar. Sisa tersebut kemudian bias dijual dan menghasilkan kas masuk pada akhir proyek. Investasi modal kerja biasanya diasumsikan kembali lagi pada akhir proyek pada tingkat 100%.

Investasi modal kerja tidak didepresiasi setiap tahun. Dalam situasi yang lebih realistis, investasi modal kerja mungkin tidak kembali 100% pada akhir proyek. Barangkali ada kerusakan atau penyusutan lainnya, sehingga investasi modal kerja bias kembali tidak penuh, sehingga bisa kembali, missal sekitar 90% dari nilai investasi modal kerja.

Misal investasi aktiva tetap pada awal tahun adalah Rp100 juta. Depresiasi dilakukan dengan garis lurus selama lima tahun. Pada akhir tahun sisa aktiva tetap bisa dijual dengan harga Rp 30 juta. Investasi modal kerja adalah Rp30 juta, dan terjadi pada awal tahun. Pajak : 40%. Berdasarkan informasi tersebut, aliran kas terminal adalah

1.     Perhitungan dari penjualan nilai residu aktiva tetap 
Penjualan sisa asset                                       30 juta
Nilai perolehan         l00 juta            
Depresiasi total
(Rpl6 juta x 5) Rp      80 juta
Nilai buku                                                            20juta
Laba/Rugi                                                            10 juta
Pajak (40%)                                                         8 juta                
Kas bersih yang dihasilkan dari penjualan sisa aktiva tetap
= Kas masuk - Pajak
= Rp30j uta - Rp8j uta = Rp23j uta.

2.     Kembalinya modal kerja: Rp30 juta.
3.   Total aliran kas terminal =Rp23juta + Rp3Ojuta: Rp53 juta.

Perhatikan bahwa aliran kas terminal terdiri dari kas masuk bersih hasil penjualan aktiva tetap (net pajak) dan modal kerja yang kembali dengan tingkat pengembalian100%.