Hot Posts

6/recent/ticker-posts

REVIEW JURNAL KEUANGAN - The Impact of Psychological Factors on Investors’ Decision Making in Malaysian Stock Market: A Case of Klang Valley and Pahang



Tema Jurnal

7th International Economics & Business Management Conference, 5th & 6th October 2015

Judul Jurnal

The Impact of Psychological Factors on Investors’ Decision Making in Malaysian Stock Market: A Case of Klang Valley and Pahang

Penulis

Suzaida Bakara, Amelia Ng Chui Yia

Tahun

: 2016

Vol

: 13

 

1.      Pendahuluan

·         Latar Belakang Penelitian

Selama bertahun-tahu, keuangan tradisional selalu menganggap bahwa investor rasional dalam proses pengambilan keputusan di pasar saham tentang trade-off pengembalian risiko dan memaksimalkan utilitas. Namun, studi keuangan perilaku mengungkapkan bahwa manusia tidak berperilaku rasional seperti anggapan para ekonom karena keputusan mereka terkadang dipengaruhi oleh perasaan psikologis mereka. Berbagai kajian dari negara-negara ASEAN, Timur Tengah, dan Barat ternyata menemukan bahwa faktor psikologis memang memiliki hubungan dan berdampak pada pengambilan keputusan investor di pasar sahamnya. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini mencoba menjembatani kesenjangan perbedaan lokasi geografis dan profil demografis antara Malaysia dan negara lain dengan mengkaji dampak.

·        Tujuan Penelitian

Penelitian ini penting dilakukan bagi para pelaku pasar modal dan investor agar mengetahui pengaruh faktor psikologisnya sendiri terhadap pengambilan keputusan di pasar modal. Dengan informasi ini di tangan, mereka dapat menerapkannya dan mengambil tindakan untuk mencegah faktor-faktor mengaburkan proses pengambilan keputusan mereka untuk membuat keputusan yang rasional. Studi ini akan berguna bagi regulator pasar saham dan pembuat kebijakan dalam membantu mereka dalam memahami peran faktor psikologis terhadap pengambilan keputusan investor.

2.      Research Teori

·         Perilaku Keuangan

Teori keuangan perilaku yang didasarkan pada psikologi berupaya memahami bagaimana emosi dan kesalahan kognitifmempengaruhi perilaku investor individu (Kengatharan 2014). Banyak penelitian dilakukan di bidang behavioralkeuangan berasal dari pekerjaan di bidang psikologi kognitif yang mempelajari tentang bagaimana orang termasuk investor berpikir, bernalar dan membuat keputusan. Menurut Gitman dan Joehnk (2008), peneliti percaya pada behavioral finance bahwa keputusan investor dipengaruhi oleh sejumlah keyakinan dan preferensi. Keyakinan dan bias yang dihasilkan akan menyebabkan investor bereaksi berlebihan terhadap jenis informasi keuangan tertentu dan kurang bereaksi terhadap orang lain, membuat mereka membuat keputusan irasional dan mempengaruhi perilaku pengambilan risiko mereka.

·         Heuristik Bias

Teori keuangan perilaku bercabang untuk membentukteori heuristik yang disebut “rules of thumb”. Heuristik membuat pengambilan keputusan lebih mudah terutama dalam kompleks dan lingkungan yang tidak pasti dengan menggunakan akal sehat untuk memecahkan masalah. Heuristik juga menyederhanakan pengambilan keputusan proses dengan mengidentifikasi serangkaian kriteria yang ditetapkan untuk dievaluasi (Jordan et al. 2012). Hirt and Block (2012) menyatakan bahwa heuristik sering kali bergantung pada penemuan dan digunakan untuk menghasilkan solusi optimal. Lim (2012) telah meneliti hubungan antara bias psikologis, yaitu bias kepercayaan berlebihan, bias konservatisme, menggiring dan menyesali dan pengambilan keputusan investor di pasar saham Malaysia. Dia menemukan Ternyata kepercayaan berlebihan, bias konservatisme, dan penyesalan berdampak signifikan positif terhadap pengambilan keputusan investor. Namun, perilaku menggiring ternyata tidak berdampak pada pengambilan keputusan investor.

 

3.      Data dan Metodologi

·         Data

Data yang digunakan dikumpulkan dari kuesioner dengan jumlah sampel 200 responden meliputi dosen, mahasiswa keuangan, pejabat bank, eksekutif dan manajer yang terlibat di pasar saham Malaysia.

·         Metode Pengambilan Sampel

Investor individu diambil sampelnya dengan menggunakan convenience sampling, quota sampling, dan snowball sampling karena jumlah populasi investor tidak diketahui dan kerangka sampling tidak dapat ditetapkan (Lim 2012). Dalam convenience sampling, sampel dipilih karena ketersediaannya bagi peneliti (Bryman dan Bell 2007). Kenyamanan sampling digunakan dalam penelitian ini dalam memilih responden yang berasal dari wilayah Lembah Klang dan Pahang karena peneliti dapat dengan mudah mengakses ke wilayah tersebut karena alasan kedekatan. Dalam quota sampling, peneliti mengembangkan karakteristik kontrol berdasarkan jenis kelamin, usia dan ras sebagai kriteria pemilihan. Menurut Saunders et al. (2009), hal ini didasarkan pada premis bahwa sampel akan mewakili populasi karena variabilitas dalam sampel Anda untuk berbagai variabel kuota sama dengan variabilitas dalam populasi. Karena warga negara Malaysia terdiri dari suku Bumiputera (67,4%), Tionghoa (24,6%), India (7,3%) dan lain-lain (0,7%) berdasarkan Sensus terakhir tahun 2010, responden dipilih berdasarkan kumpulan komposisi etnis ini. Dalam snowball sampling, responden yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh peneliti dirujuk oleh responden awal yang dipilih dalam convenience sampling dan quota sampling.

·         Sumber data

Semua data dan informasi untuk penelitian ini dikumpulkan dari sumber primer melalui kuesioner. Kuesioner selfcompletion terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama untuk variabel demografis dan bagian kedua terkait dengan faktor perilaku.

·         Kerangka Penelitian


·         Metodologi

Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Perangkat lunak Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS) Versi 22 oleh IBM digunakan untuk menjalankan semua analisis. Analisis regresi berganda disajikan untuk mengungkap variabel mana yang paling berpengaruh dan paling kecil pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan investasi.

 

4.      Temuan

·         Untuk faktor overconfidence nilai t sebesar 6,829 lebih besar dari tolak ukur 2,4 sedangkan signifikansinya nilai 0,000 yang sangat signifikan pada tingkat 0,01. Jadi dari hasil yang diperoleh, hipotesis nol adalah ditolak dan dapat disimpulkan bahwa overconfidence berpengaruh signifikan positif terhadap pengambilan keputusan investor pada tingkat signifikansi 0,01. Ini berarti sebagian besar investor terlalu percaya diri dengan keputusan mereka dan mereka berpikir bahwa keputusan mereka benar.

·         Untuk faktor konservatisme nilai t-nya adalah -3,542 melebihi kisaran patokan -2,4, sedangkan nilai signifikansi 0,000 yang sangat signifikan pada level 0,01. Dengan demikian hipotesis nol ditolak dan dapat dapat disimpulkan bahwa konservatisme berpengaruh signifikan negatif terhadap pengambilan keputusan investor dengan signifikansi 0,01 tingkat. Disarankan bahwa mayoritas investor cenderung berinvestasi pada saham-saham perusahaan ternama produk mapan. Hal tersebut dibarengi dengan keyakinan bahwa return akan lebih tinggi bila mereka berinvestasi pada saham itu mereka akrab dengan.

·         Untuk faktor herding, pada tabel menunjukkan nilai t-nya -0,933 dan nilai signifikansinya 0,352 yang lebih besar daripada tingkat signifikansi 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak cukup bukti untuk menolak nol hipotesis dan hipotesis nol diterima. Faktor herding tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan investor pembuatan. Mereka umumnya tidak mengikuti tren pasar dan juga tidak mudah terpengaruh oleh pengaruh rekan-rekan mereka.

·         Dari model ini didapatkan nilai t dari faktor bias ketersediaan sebesar 4,26 dan nilai signifikansinya 0,000. Nilai t-nya lebih dari patokan 2,4 dan nilai signifikansinya kurang dari tingkat signifikansi 0,01. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Ketersediaan bias berpengaruh signifikan positif terhadap pengambilan keputusan investor. Investor umumnya sangat bergantung pada ketersediaan yang mudah informasi. Mereka cenderung memprediksi harga saham di masa depan berdasarkan harga saham saat ini.

 

5.      Kesimpulan

·         Hasil penelitian menunjukkan bahwa overconfidence berpengaruh signifikan positif terhadap pengambilan keputusan investor. Temuan tersebut juga menggambarkan bahwa konservatisme memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap keputusan investor. Selain itu, Herding ditemukan tidak ada dampak signifikan terhadap pengambilan keputusan investor dan temuan ini sesuai dengan temuan Lim (2012).

·         Hasil lebih lanjut menunjukkan bahwa perilaku bias ketersediaan memiliki pengaruh signifikan yang positif terhadap keputusan investor. Hasil ini sejalan dengan bukti yang didokumentasikan dalam studi oleh Qureshi et al. (2012), Luong & Thu Ha (2011) dan Nofsingera dan Varmab (2013).

 

6.      Limitasi

Studi ini hanya mencakup wilayah di Lembah Klang dan Pahang, studi di masa mendatang dapat diperluas untuk mencakup wilayah dan negara bagian lain karena investor di wilayah lain mungkin memiliki pandangan berbeda tentang pengambilan keputusan.

7.      Future Research

Untuk penelitian lebih lanjut di masa mendatang, kami merekomendasikan agar ukuran sampel investor yang lebih besar dimasukkan dan diperpanjang untuk mencakup area dan negara bagian lain untuk secara akurat menggambarkan seluruh fenomena pengambilan keputusan investor Malaysia dan juga untuk mengkonfirmasi temuan dari makalah ini.

 

II.                KAITAN JURNAL DENGAN MATERI BIAS

Pada jurnal Suzaida Bakara dan Amelia Ng Chui Yia (2016) berjudul The Impact of Psychological Factors on Investors’ Decision Making in Malaysian Stock Market: A Case of Klang Valley and Pahang” memiliki empat variable independent yaitu Overconvidence, Conservatism, Herding dan aviability bias, serta memiliki 1 variabel dependent yaitu keputusan Investasi.

·         Overconvidence adalah Keputusan investasi dilakukan karena kepercayaan diri investor yang terlalu berlebihan atas prediksi dan informasi yang dimilikinya.

·         Conservatism Investor cenderung memaksakan penilaian awal dan menyangkal perubahan kondisi yang terjadi atas investasinya. Hal ini membuat investor lambat bereaksi terhadap informasi atau fakta terbaru.

·         Herding adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengetahui perilaku investor. Herding behavior dipengaruhi oleh faktor psikologis yang menuntun investor untuk melakukan tindakan yang kurang logis terutama pada saat terjadi krisis di pasar modal.

·         Sedangkan aviability bias adalah Keputusan investasi yang dilakukan semata-mata atas kemudahan dan ketersediaan. Apa yang paling mudah dan tersedia untuk dilakukan, itulah yang menjadi keputusan akhir investor. Dan seringkali investor meyakini bahwa investor lain pun pasti melakukan hal yang sama dengan dirinya.

Menurut Michael M. Pompian dalam bukunya Behavioral Finance and Wealth Management, yang memengaruhi para investor dalam mengambil keputusan adalah aspek kognitif dan emosi. Pada jurnal tersebut melibakat kedua hal tersebut, seperti yang kita ketahui Conservatism bias dan aviability bias masuk kedalam kategori bias kognitif. Kognitif adalah proses pemahaman, pengolahan, pengambilan kesimpulan atas suatu informasi atau fakta.Sesuai namanya, bias kognitif menggambarkan adanya penyimpangan atau berat sebelah yang disebabkan oleh informasi yang dimiliki oleh investor.

Sedangkan Overconvidence dan Herding termaksud dalam aspek bias Emosi. Bias Emosi lebih menitikberatkan pada perasaan dan spontanitas dibandingkan fakta. Dengan demikian, bias emosional menggambarkan kesalahan keputusan karena mengabaikan fakta.

Jadi secara menyeluruh dalam jurnal tersebut menggunakan bias kognitif dan bias emosi sebagai variable dalam menilai keputusan Investasi sehingga menghasilkan kesimpulan:

  • Overconfidence berpengaruh signifikan positif terhadap pengambilan keputusan investor.
  • Konservatisme memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap keputusan investor.
  • Herding ditemukan tidak ada dampak signifikan terhadap pengambilan keputusan investor
  • Perilaku aviability bias memiliki pengaruh signifikan yang positif terhadap keputusan investor.

Posting Komentar

0 Komentar