DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A.
Latar Belakang........................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
C.
Tujuan........................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
A.
Pengertian
Manajemen, Proyek, dan Manajemen Proyek.......................................... 2
1.
Pengertian
Manajemen......................................................................................... 2
2.
Pengertian Proyek................................................................................................ 3
3.
Pengertian
Manajemen Proyek............................................................................ 3
B.
Konsep Manajemen
Proyek....................................................................................... 4
C.
Kebijakan dan
Perencanaan Manajemen Proyek Sistem
Informasi.......................... 6
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 10
A.
Kesimpulan................................................................................................................ 10
B.
Saran.......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi diberbagai bidang
semakin meningkat, penyebaran informasi yang dahulu cenderung dilakukan secara
manual dan relatif lambat. Saat ini dapat dilakukan dengan lebih cepat serta
efisien. Hal ini mempengaruhi aspek dalam kehidupan tak terkecuali
perusahaan-perusahaan dan instansi pemerintah, dalam menjalankan proses
bisnisnya. Perkembangan yang pesat ini juga menuntut perusahaan/instansi untuk
selalu berkembang. Perkembangan
teknologi informasi saat ini dapat mempengaruhi efektivitas operasional pada
perusahaan/ organisasi. Raymond Mcleod. JR. (2008) dalam bukunya “Sistem
Informasi Manajemen merupakan suatu sistem berbasis komputer yang membuat
informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa”. Sebuah
teknologi informasi yang diterapkan dimanfaatkan sebagai salah satu solusi
untuk meminimalisir tingkat kesalahan pada pengguna, baik pelayanan kepada
karyawan maupun dalam memanajemen penggajian dan data kepada sesama karyawan
perusahaan. “Manajemen
proyek adalah aplikasi dari pengetahuan, keahlian, alat dan teknik untuk melaksanakan
aktivitas sesuai dengan kebutuhan proyek” (Tantra, 2012).
Tujuan
utama dari manajemen proyek adalah agar proyek dapat dilaksanakan dengan
efisien, tepat waktu, dan mencapai hasil yang diinginkan. Sering terjadi pada
sebuah proyek yang berlarut pada pekerjaannya sehingga pada akhirnya harus
mengalami penjadwalan ulang. Oleh karena itu, peran perencanaan dalam suatu
proyek sangat penting, segala sesuatu harus dimulai dari rencana dan harus
disepakati bersama antara para stakeholder yang terlibat pada proyek.
Stakeholder yang dimaksud didalam proyek adalah pemilik proyek (project owner),
komite pengarah (steering committee), pengguna hasil proyek dan pelaksana
proyek (Heryanto, 2015).
B.
Rumusan Masalah
·
Pengertian
Manajemen, Proyek dan Manajemen Proyek.
·
Kebijakan dan
Perencanaan Manajemen Proyek Sistem/Teknologi Informasi
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
Pengertian Manajemen, Proyek dan Manajemen Proyek.
2.
Untuk mengetahui
Kebijakan dan Perencanaan Manajemen Proyek Sistem/Teknologi Informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen, Proyek dan Manajemen Proyek
1. Pengertian Manajemen
Secara
umum, manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala
sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan
guna mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara
kooperatif menggunakan sumber daya yang tersedia. Selain itu, manajemen
juga dapat diartikan menurut etimologinya. Manajemen berarti sebagai seni
mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis kuno. Manajemen juga
dapat diartikan sebagai usaha perencanaan, koordinasi, serta pengaturan sumber
daya yang ada demi mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen adalah
aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan,
serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya yang dimiliki suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proyek merupakan suatu
kegiatan sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu terbatas
dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk
(deliverable) yang kriterianya telah digariskan dengan jelas. Semakun maju
peradaban manusia, semakin canggih dan kompleks proyek yang dikerjakan dengan
melibatkan pengguna sumberdaya dalam bentuk tenaga manusia, material dan dana
yang jumlahnya bertambah besar.
Pengertian
manajemen menurut para ahli, yaitu sebagai beriku:
·
Menurut Mary
Parker Follet, manajemen adalah seni dalam menyelesaikan tugas melalui
perantara. Dalam hal ini, manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seorang manager untuk mengarahkan bawahan atau
orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya sebuah tujuan.
·
George Robert Terry,
yang mengartikan manajemen sebagai proses khas dari beberapa tindakan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Seluruh tindakan
tersebut bertujuan mencapai target dengan memanfaatkan semua sumber daya yang
tersedia.
·
Menurut Ricky W.
Griffin, manajemen adalah proses perencanaan, organisasi, koordinasi, dan
kontrol pada sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien.
Efektif di sini maksudnya tujuan tercapai sesuai rencana, dan efisien berarti
bahwa manajemen dilakukan secara cermat, terorganisir, dan tepat waktu.
2.
Pengertian Proyek
Proyek merupakan suatu kegiatan
usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap
waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki spesifikasi tersendiri atas
produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam
mengerjakan suatu proyek, maka sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk
mengatur sumber daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas
yang sinkron sehingga tujuan proyek bisa tercapai. Organisasi proyek juga
dibutuhkan untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang
efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
Menurut DI Cleland dan Wr.
King (1987), proyek merupakan gabungan dari berbagai sumber daya
yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Selain
itu proyek juga:Bertujuan menghasilkan produk atau kerja akhir tertentu. Dalam
proses mewujudkan produk tsb di atas, ditentukan jumlah biaya, jadwal, serta
kriteria mutu. Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya
tugas. Titik awal dan titik akhir ditentukan dengan jelas. Nonrutin, tidak
berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah sepanjang berlangsungnya
proyek.
Timbulnya suatu proyek antara lain
dilatar belakangi oleh:
a.
Rencana
pemerintah. misalnya proyek pembangunan jalan
b.
Permintaan
pasar. misalnya terjadi kenaikan permintaan suatu produk dalam jumlah
besar, maka perlu dibangun sarana produksi baru.
c.
Dari dalam
perusahaan yang bersangkutan. misalnya suatu perusahaan akan memperbarui
(modernisasi) perangkat, sistem kerja, atau sistem informasi yang lama agar
lebih mampu bersaing.
d.
Dari
kegiatan penelitian dan pengembangan. dari kegiatan penelitian dan
pengembangan diperkirakan dapat dihasilkan produk baru yang banyak manfaat dan
peminatnya, sehingga dibangun fasilitas produksinya.
3. Pengertian Manajemen
Proyek
Manajemen
proyek merupakan sebuah usaha untuk merencanakan, mengarahkan, mengorganisasi,
mengawasi, serta mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dalam pengerjaan proyek. Manajemen proyek
merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Suatu
pekerjaan rutin biasanya berlangsung secara kontinu, berulang-ulang dan
berorientasi ke proses. Sebagai suatu proses yang terus menerus, pekerjaan yang
rutin tidak dianggap suatu proyek.
Pengelola dalam sebuah proyek disebut
sebagai Proyek Manager (PM), Proyek Manager bertanggung jawab untuk mengatur
dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan standart
kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya
selalu bertanggung jawab untuk selalu berkomunikasi dengan tim, atasan (owner),
dan pelanggan (user). Maksudnya manajer harus mampu memberikan contoh
tehnik, mampu mengambil keputusan yang tepat, dan pemimpin yang dapat
memberikan informasi berupa laporan kepada atasan.
Manfaat
manajemen proyek:
a.
Mengidentifikasi fungsi
tanggung jawab
b.
Meminimalkan tuntutan
pelaporan rutin
c.
Mengidentifikasi
batas waktu untuk penjadwalan
d.
Mengidentifikasi
metode analisa peramalan
e.
Mengukur prestasi terhadap rencana
f.
Mengidentifikasi
masalah dini & tindakan perbaikan
g.
Meningkatkan
kemampuan estimasi untuk rencana
h.
Mengetahui jika
sasaran tidak dapat dicapai/terlampaui
B.
Konsep Manajemen Proyek
Manajemen proyek sistem informasi
ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia, masalah dan proses. Dalam
pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan penting dalam
suksesnya manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia dinyatakan dalam model
kematangan kemampuan manajement manusia (a people management capability
maturity model/ PM-CMM) yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi
perangkat lunak (sistem informasi) dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan
menerima, memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan
karier, organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim.
a.
Manusia
Model
kematangan manajemen manusia membatasi area praktik berikut kunci bagi
masyarakat perangkat lunak : rekruitmen , seleksi , manajemen untuk kerja ,
pelatihan, kompensasi , perkembangan karir, desain kerja , dan organisasi dan
perkembangan tim/ kultur. Organisasi mencapai tingkat kematangan yang tinggi
dalam area manajemen manusia memiliki kemiriipan yang lebih tinggi dari
implementasi praktik rekayasa perangkat lunak yang efektif.
b.
Masalah
Sebelum
memulai project, kita memerlukan untuk mengidentifikasi obyektifitasnya dan
ruang lingkupnya, pemecahan alternatif harus dipertimbangkan, teknik dan batas
pun harus didefinisikan. Tanpa informasi ini tidak mungkin melakukan estimasi
biaya yang dapat dipertanggung jawabkan dan akurat, penilaian yang efektif
terhadap resiko, merinci secara realistis tugas-tugas proyek, atau jadwal
proyek yang dapat dikelola yang memberikan indikasi kemajuan yang berarti.
c.
Proses
Proses
perangkat lunak memberikan suatu kerangka kerja dimana rencana komprehensif
bagi pengembangan perangkat lunak dapat dibangun. Sejumlah kecil aktivitas
kerangka kerja yang dapat diaplikasikan pada semua proyek perangkat lunak,
tanpa mempedulikan ukuran dan kompleksitasnya. Sejumlah kumpulan tugas yang
berbeda tugas-tugas, milestone, kemampuan penyampaian dan jaminan kualitas
memungkinkan aktivitas kerangka kerja disesuaikan dengan karakterisitik proyek
perangkat lunak serta kebutuhan tim proyek. Akhirnya aktivitas pelindung
seperti jaminan kualitas perangkat lunak, manajemen konfigurasi perangkat
lunak, dan pengukurannya melapisi model proses yang ada. Aktivitas pelindung
tidak tergantung pada satu aktivitas kerangka kerja dan ada pada keseluruhan
proses. Manajemen dalam organisasi terdiri dari tiga tingkatan pembuat
keputusan manajemen yaitu : manajemen tingkat bawah (operasional), manajemen
tingkat menengah (perencanaan dan kontrol manajerial) dan manajemen tingkat
atas(strategi). Setiap level memiliki tanggung jawabnya sendiri-sendiri dan
semuanyabekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Agar
dapat mencapai suatu tujuan, proyek perlu suatu perencanaan yang terencana
dengan baik. Dengan cara memberikan sasaran dan tujuan proyek sekaligus membuat
administrasi dan program, supaya dapat diterapkan. Dengan tujuan, untuk
memenuhi segala syarat yang ditentukan dalam batasan waktu, termasuk biaya,
mutu dan keselamatan kerja. Perencanaan suatu proyek dikerjakan dengan cara
melakukan studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan dalam lingkup Manajemen
Proyek (didalamnya termasuk waktu, biaya, mutu, sumberdaya, keselamatan kerja
dan kesehatan, lingkungan, sistem informasi dan resiko).
Manajemen proyek adalah sistem yang
dibentuk untuk mempermudah pengawasan dan pengendalian dalam proyek. Agar
tercapai nilai mutu kualitas, ketepatan waktu, efisiensi biaya dalam kegiatan
proyek.
C.
Kebijakan dan Perencanaan Manajemen Proyek Sistem/Teknologi
Informasi
Sistem
Informasi memiliki pengertian suatu sistem yang memiliki fungsi menghasilkan
informasi-informasi yang dibutuhkan pihak user. Komponen yang termasuk sistem
informasi meliputi infrastruktur hardware, Software dan ketersediaan sumber
daya manusia bidang teknologi informasi. Proyek sistem informasi mencakup
sebagian atau keseluruhan dari rangkaian aktivitas rekayasa pembangunan sistem
informasi.
Contoh-contoh
proyek sistem informasi:
a) Proyek
sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan pemilu
b) Proyek
pembangunan infrastruktur E-Government di Jawa Tengah
c) Proyek
pengembangan sistem CRM (Customer Relationship Management) pada di PT Garuda.
d) Proyek
pembangunan sistem E-business pada PT. Global Jaya.
e) Proyek
penjualan elektronik (E-Commerce)
Beberapa perbedaan
karakteristik proyek sistem informasi dibandingkan dengan proyek bidang lain
adalah sebagai berikut :
a)
Memiliki tujuan
untuk menghasilkan produk yang bersifat intangible (tidak dapat
diraba/perkirakan, tidak dapat dinyatakan secara jelas) seperti perangkat
lunak, database, jaringan yang sulit untuk mengukur nilai manfaat dari produk
tersebut.
b)
Melibatkan
teknologi yang sangat cepat usang, karena perkembangan yang sangat cepat.
c)
Membutuhkan beragam
sumber daya manusia dengan keahlian dan kompetensi yang beragam
d)
Ukuran yang dijadikan standar sulit dibakukan,
karena sulit mengukur kualitas yang dimengerti berbagai pihak secara seragam.
Suatu sistem informasi dapat dikembangkan karena
adanya kebijakan dan perencanaan telebih dahulu. Tanpa adanya perencanaan
sistem yang baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan. Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh manajemen
puncak, maka pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari manajemen
puncak tersebut.
·
Kebijakan Sistem
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi
dilakukan oleh manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih
kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama
atau sistem lama mempunyai kelemahan (masalah) perencanaan sistem menyangkut
estimasi (penafsiran, perkiraan, pendapat atau penilaian) sumberdaya
(kebutuhan-kebutuhan fisik dan tenaga kerja) dan biaya. Perencanaan sistem
terdiri dari : perencanaan jangka pendek (periode 1–2 tahun) dan jangka panjang
(periode sampai 5 tahun).Perencanaan sistem biasanya ditangani oleh staf
perencanaan sistem, departemen pengembangan sistem atau depertemen pengolahan
data.
·
Proses Perencanaan
Sistem
Proses
perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam tiga proses utama, yaitu :
1.
Merencanakan
proyek-proyek sistem
Tahapan
proses perencanaan sistem yaitu :
a.
Mengkaji tujuan,
perencanaan strategi dan taktik perusahaan.
b.
Mengidentifikasi proyek-proyek sistem.
c.
Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem.
d.
Menetapkan kendala
proyek-proyek sistem (mis. Batasan biaya, waktu, umur ekonomis, peraturan yang
berlaku).
e.
Menetukan prioritas
proyek-proyek sistem.
f.
Membuat laporan
perencanaan sistem
g.
Meminta persetujuan
manajemen.
2.
Mempersiapkan
proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
Persiapan
ini meliputi :
a.
Menunjuk team
analis (dapat berasal dari departemen pengembangan yang ada atau dari luar
perusahaan (konsultan
b.
Mengumumkan proyek
pengembangan system
3.
Mendefinisikan proyek-proyek
sistem yang dikembangkan
Tahapan
dilakukan yaitu :
a.
Mengidentifikasi
kembali ruang lingkup dan sasaran proyek system.
b.
Melakukan studi
kelayakan.
c.
Menilai kelayakan
proyek system.
d.
Membuat usulan
proyek system.
e.
Meminta persetujuan
manajemen.
·
Perkiraan Proyek Sistem
Informasi
Sekarang biaya merupakan elemen yang
paling penting dan mahal dalam pengembangan sistem berbasis komputer. Perkiraan
biaya yang salah atau kurang tepat dapat mengurangi keuntungan atau malah
kerugian. Perkiraan biaya sistem informasi dan usaha tidak dapat dihitung
dengan tepat, karena banyak variabel (manusia, teknikal, lingkungan) yang
mempengaruhinya. Untuk mencapai perkiraan biaya dan usah yang dapat diandalkan,
digunakan pilihan sebagai berikut :
§
Memperkirakan waktu yang
paling lama dari pengerjaan proyek.
§
Perkiraan berdasarkan
pada proyek yang sama.
§
Menggunakan teknik
dekomposis.
§
Menggunakan satu atau
lebih model empiris.
Memperkirakan waktu untuk menyelesaikan setiap kegiatan
merupakan bagian yang paling sulit, untuk itu butuh pengalaman dalam
memperkirakan waktu yang diperlukan. Penjadwalan tugas-tugas (kegiatan) dapat
menggunakan :
1.
Grafik Gantt
Merupakan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak
yang mewakili setiap tugas (kegiatan) dan panjang masing-masing setiap kotak
menunjukkan panjang relatif tugas-tugas yang dikerjakan.
2.
Diagram PERT
(Program Evaluation and Review Techniques)
Suatu program (proyek) diwakili dengan jaringan simpul dan tanda panah yang
kemudian dievaluasi untuk menentukan kegiatan-kegiatan terpenting, meningkatkan
jadwal yang diperlukan dan merevisi kemajuan-kemajuan saat proyek telah
dijalankan.
Diagram PERT
lebih baik dari Gantt, karena :
a. Mudah
mengidentifikasi tingkat prioritas.
b. Mudah
mengidentifikasi jalur kritis dan kegiatan-kegiatan kritis.
c. Mudah
menentukan waktu kendur.
d. Penjadwalan
proyek berbasis komputer.
Menggunakan PC untuk membuat jadwal proyek lebih praktis
dan menguntungkan. Contoh program penjadwalan yaitu Ms Project, Symantec’s
Timeline dan Computer Associates’ CA-Super Project. Proses pengembangan sistem
informasi dikembangkan oleh pelaku-pelaku yang dapat dikatagorikan dalam 5
kelompok :
a. Manajer
senior, yang bertugas mendefinisikan permasalahan-permasalahan bisnis dan
sangat berpengaruh pada proyek tersebut.
b. Manajer
proyek (teknik), yang merencanakan, memotivasi, mengorganisasi dan mengontrol
orang-orang yang bekerja dalam proyek tersebut (praktisi).
c. Praktisi,
adalah orang yang mempunyai kemampuan teknis yang dibutuhkan untuk mendapatkan
produk sistem informasi (program aplikasi).
d. Pelanggan,
adalah orang yang membutuhkan sistem informasi (PL) tersebut.
e. Pengguna
akhir, orang yang berinteraksi dengan sistem informasi (PL) yang dikaitkan
dengan penggunaan produk.
Sedangkan
contoh Manajemen Proyek antara lain:
a.
Proyek pembuatan
Robot
b.
Proyek Pembuatan
Website
c.
Proyek Pembuatan
Software
d.
Proyek Pembuatan
Aplikasi
e.
dsb
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
·
Manajemen
adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang
dikerjakan oleh individu atau kelompok.
·
Proyek merupakan suatu
kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan
terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki spesifikasi tersendiri
atas produk yang akan dihasilkan.
·
Manajemen proyek merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan.Manajemen
proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia, masalah
dan proses.
·
Sistem Informasi
memiliki pengertian suatu sistem yang memiliki fungsi menghasilkan
informasi-informasi yang dibutuhkan pihak user. Komponen yang termasuk sistem
informasi meliputi infrastruktur hardware, Software dan ketersediaan sumber
daya manusia bidang teknologi informasi. Proyek sistem informasi mencakup
sebagian atau keseluruhan dari rangkaian aktivitas rekayasa pembangunan sistem
informasi. Suatu sistem informasi dapat dikembangkan karena adanya kebijakan
dan perencanaan telebih dahulu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik,
pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh manajemen puncak, maka
pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari manajemen puncak
tersebut.
B.
Saran
Dalam proses
pengerjaan suatu proyek diperlukan sistem/teknologi informasi untuk lebih memudahkan dalam pengerjaan proyek dan juga
mengurangi biaya dalam pelaksanaan proyek. Teknologi informasi yang digunakan
harus bisa menjadi pemegang peran penting dalam pengerjaan proyek tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/20101702/Makalah_Manajemen_Proyek
https://nina-astarina.blogspot.com/2012/05/makalah-manajemen-proyek-sistem.html
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00467-MN%20Bab2001.pdfk
https://doi.org/10.37031/jt.v17i2.50
https://yogawidhiarto.wordpress.com/2013/04/02/kebijakan-dan-perencanaan-proyek-sistem-informasi/
http://41111110002.blog.mercubuana.ac.id/2016/09/18/konsep-manajemen-proyek/
0 Komentar
Berkomentarlah dengan Sopan dan sesuai Pembahasan