Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Perbendaaan macam kemiskinan perkotaan dan perdesaan

 

Perbendaaan macam kemiskinan perkotaan dan perdesaan yaitu:

Pada kemiskinan perdesaan seperti pendidikan sebagian besar SD, pekerjaan buruh tetap/tidak tetap pertanian, kepemilikan rumah milik sendiri, ada pembagian ruangan sesuai fungsinya, dan bahan bakar utama kayu.

Sedangkan perkotaan bervariasi dari SD,SMP dan SMA; buruh tetap/ tidak tetap non pertanian,kepemilikan rumah sewa/kontrak, tidak ada pembagian ruangan sesuai fungsi masing-masing ruangan, dan bahan bakar utama gas/listrik. Partisipasi keluarga miskin dalam kegiatan sosial di pedesaan cukup baik, sedangkan di perkotaan terbatas.

 

Sedangkan dari segi penyebab perbedaaanya dapat diuraikan sebagai berikut:

Ada 7 (tujuh) faktor yang menyebabkan kemiskinan desa yaitu 1) jalan utama desa dan transportasi tidak memadai serta tidak adamya pasar tradisional di masing-masing desa, 2) tingkat pendidikan penduduk yang masih rendah, 3) kurangnya fasilitas pendidikan, 4) kurangnya fasilitas kesehatan, 5) Luas lahan yang sedikit serta status kepemilikan lahan milik orang lain, 6) minimnya utilitas umum, 7) tidak ada tenaga kesehatan yang tinggal di desa.

·         Kemiskinan diperkotaan disebabkan:

  • Padatnya penduduk sehingga angka lowongan pekerjaan pun sulit didapatkan.
  • Memberikan motivasi supaya mencari nafkah dengan semangat tanpa menyuri.
  • Mahalnya harga barang beli dikota.
  • Kemiskinan disebabkan karena faktor kemalasan dan berharap selalu dari bantuan pemerintah.
  • Masyarakat miskin tidak memiliki akses terhadap sumber daya yang cukup, baik untuk memproduksi maupun membeli makanan yang layak.
  • Perlu adanya bantuan dari lembaga-lembaga asing maupun lembaga pemerintahan
  • Swastanisasi perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk yang menguasai orang banyak.
  • Upah kerja yang sangat-sangat kecil.

Referensi:

Wahyuni, ikawati. 2016. Kondisi Kemiskinan Di Perdesaan Dan Perkotaan Poverty Condition In Rural And Urban Regions. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, Vol. 40, No. 2, Agustus 2016, 195-206

 

Posting Komentar

0 Komentar