Mazhab Teori Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan bukanlah disiplin
ilmu terpisah yang terpisah dengan batasan-batasan kaku yang terindentifikasi
dengan jelas. Akan tetapi, teori dan praktik manajemen perubahan melibatkan
banyak disiplin serta tradisi ilmu-ilmu sosial. Misalnya, teori pendidikan dan
pembelajaran manajemen membantu kita untuk memahami perilaku mereka yang
mengelola perubahan. Hal ini tidak dapat dilepaskan sepenuhnya tanpa kita
mengacu pada ilmu psikologi. Permasalahan ini juga tidak dapat dibicarakan
tanpa menyentuh epistimologi.
Dengan demikian, tantangan yang dihadapi
adalah cara menjangkau rentang yang cukup luas tanpa tersesat terlalu jauh
dalam disiplin-disiplin yang berkaitan hingga dapat menyebabkan hilangnya fokus
serta pemahaman
1. Mazhab Perspektif Individual.
Pendukung mazhab ini terdiri dari dua
kelompok, yaitu psikolog Behavioris dan Gestalt-Field. Mereka menyatakan bahwa
perilaku hanya seseorang merupakan produk dari lingkungan dan penalaran,
sedangkan pembelajaran merupakan suatu proses perolehan atau perubahan wawasan,
pandangan, ekspektasi atau pola pemikiran. Untuk mengubah perilaku, diperlukan
perubahan pada kondisi-kondisi yang menyebabkannya. Misalnya perilaku yang
mendapat imbalan cenderung akan diulangi lagi, sedangkan perilaku yang
diacuhkan cenderung tidak diulangi.
Bagi teoritikus Gestalt-Field, untuk
menjelaskan perilaku seseorsng, kelompok ini tidak hanya mempertimbangkan
tindakan seseorang dan respon yang dimunculkan, tetapi juga interpretasi yang
dibuat orang tersebut.
2. Mazhab
Dinamika Kelompok.
|
Menurut mazhab
ini, untuk mendorong suatu perubahan harus berfokus pada tataran kelompok,
karena masing-masing individu mendapat tekanan dari kelompok sehingga harus
dapat beradaptasi dan selayaknya berkonsentrasi untuk memengaruhi dan mengubah
norma, peran dan nilai kelompok. Mazhab ini terbukti cukup berpengaruh dalam
mengembangkan teori dan praktik manajemen perubahan. Hal ini tercermin pada
kelaziman bagi organisasi untuk melihat organisasi mereka sebagai satuan yang
terdiri atas kelompok dan tim, bukan sekedar kumpulan individu.
3.Mazhab Sistem Terbuka.
Menurut mazhab ini, terdapat berbagai
subsistem yang saling berkaitan. Perubahan pada satu bagian sistem akan
berdampak pada bagoan-bagian lain dalam sistem, kemudian akhirnya pada kinerja
keseluruhan. Organisasi dipandang sebagai sistem “terbuka” yang dijelaskan
dalam dua sudut pandang, yaitu :
- Organisasi terbuka dan berorientasi dengan lingkungan eksternalnya
- Organisasi terbuka secara internal saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lain.
Tujuan pendekatan
sistem terbuka adalah menata fungsi suatu perusahaan melalui koordinasi dan
saling kebergantungan lini-lini yang ada. Menurut Miller sistem utama
organisasi terdiri atas beberapa subsistem. Subsitem ini bertanggung jawab
mengarahkan organisasi dan memastikan tercapainya tujuan. Subsitem tersebut
diantaranya:
1) Subsistem
Tujuan Dan Nilai Organisasi
2) Subsistem
Teknis
3) Subsitem
Psikologi
4) Subsitem
Manajerial
Pendekatan terhadap perubahan mazhab ini
didasarkan pada metode deskripsi dan evaluasi berbagai subsistem sehingga dapat
ditentukan cara mengubahnya dan mampu memperbaiki cara keseluruhan organisasi.
Sebab mazhab sistem terbuka lebih mementingkan pemahaman organisasi secara
keseluruhan.
Dapat disimpulkan bahwa ketigas mazhab
ini saling melengkapi. Kuncinya adalah dengan cara mengidentifkasi situasi yang
paling sesuai bagi salah satu pendekatan, apakah berada pada tataran organisasi,
kelompok, atau individu permasalahan dan tujuan yang dihadapi.
0 Komentar
Berkomentarlah dengan Sopan dan sesuai Pembahasan