Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Siklus Aliran Pendapatan (circular Flow) Sektor Rumah Tangga, Perusahaan, pemerintah, dan sektor Luar negeri

Siklus Aliran pendapatan (circular Flow)

Siklus aliran pendapatan (circular Flow) adalah sebuah model yang menggambarkan bagaimana interaksi antar pelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan (utility) masing masing pelaku ekonomi.

Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sector:

Siklus Aliran Pendapatan (circular Flow) Sektor Rumah Tangga, Perusahaan, pemerintah, dan sektor Luar negeri
ilustrasi

·        
Sektor Rumah tangga (households sector)
Sektor rumah tangga adalah sector yang terdiri dari sekumpulan individu yang dianggap homogen dan identik. Sector rumah tangga memiliki factor factor produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi barang dan jasa privat (sector perusahaan) maupun barang dan jasa public (sector pemerintah).

Faktor factor produksi tersebut adalah kesediaan untuk bekerja, barang modal misalnya tanah, uang dan persediaan untuk menanggung resiko yang dihadapi oleh perusahaan dengan membeli saham.

Untuk factor produksi yang diberikan tersebut, perusahaan memberikan gaji untuk kesediaan bekerja, pendapatan bunga untuk kesediaan meminjam uang, pendapatan sewa untuk memberikan barang dan modal dan pembagian keuntungan (deviden) untuk kesediaan menganggung resiko. (garis 1 pada gambar)

Selain dari sector perusahaan, sector rumah tangga memperoleh pendapatan dari sector pemerintah. Pendapatan tersebut bisa karena balas jasa atas factor produksi yang diberikan (pendapatan upah dan pendapatan bunga). Pendapatan upah diperoleh jika individu bekerja , misalnya sebagai pegawai pemerintah. Pendapatan bunga diperoleh jika individu bersedia meminjamkan uangnya  kepada pemerintah dengan membeli obligasi pemerintah. Tetapi ada juga pendapatan yang diperoleh dari sector pemerintah yang bukan merupakan balas jasa atas factor produksi. Pendapatan ini disebut pendapatan non balas jasa, disingkat PNBJ, atau transfer payment. Contoh PNBJ dalam konteks Negara Negara maju adalah tunjangan tunjangan social (social securities) bagi kelompok masyarakat yang miskin dan menganggur (garis 2).

Jika masyarakat yang kurang mampu pemerintah memberikan tunjangan-tunjangan, maka bagi yang mampu pemerintah menarik pajak (garis 3). Tentu saja pajak ini mengurangi pendapatan total sector rumah tangga. Pendapatan (garis 1+garis 2) dikurangi pajak(garis 3) merupakan pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income) . Pendapatan inilah yang digunakan untuk konsumsi barang dan jasa yang diproduksi sector perusahaan (garis 4)maupun yang diimpor diluar negeri (garis 8).

·         Sektor Perusahaan

Aliran pengeluaran sector rumah tangga (garis 4) merupakan aliran pendapatan sector perusahaan. Selain dari sector rumah tangga, perusahaan memperoleh pendapatan dari sector pemerintah (garis 5) yang merupakan konsumsi pemerintah, dan dari permintaan sector luar negeri yang merupakan ekspor sector perusahaan (garis 7). Selain melakukan pembayaran untuk sector rumah tangga (garis 1), perusahaan juga membayar pajak kepada pemerintah (garis 6).

·         Sektor Pemerintah

Fungsi utama pemerintah adalah menyediakan barang public (public Goods provision). Untuk menjalankan fungsinya , pemerintah melakukan pengeluaran berupa pembelian barang barang dan jasa dari sector perusahaan (garis 5) dan pengeluaran pengeluaran untuk sector rumah tangga (garis 2). Karena barang public tidak dapat disediakan sepenuhnya lewat mekanisme pasar, pemerintah harus menarik pajak dari sector rumah tangga (garis 3) dan sector perusahaan (garis 6).

·         Sektor Luar negeri

Sektor rumah tangga, perusahaan dan pemerintah merupakan perekonomian domestik. Perekonomian dikatakan tertutup (closed economy) , jika tidak melakukan interaksi dengan luar negeri. Interaksi dengan luar negeri dalam perekonomian terbuka (open Economy) disederhanakan dengan mekanisme ekspor (garis 7) dan impor (garis 8). Ekspor merupakan aliran pendapatan dari sector luar negeri ke perekonomian domestic. Sedangkan impor adalah aliran pengeluaran dari perekonomian domestic ke sektor luar negeri.