Pengertian Anak Jalanan
Menurut Kementerian Sosial RI (2001:20), anak jalanan adalah anak yang menghabiskan sebagian waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum lainnya Usia mereka berkisar dari 6 tahun sampai 18 tahun.
Selain itu,
Direktorat Kesejahteran Anak, Keluarga dan Lanjut Usia, Departemen Sosial
(2001: 30) memaparkan bahwa anak jalanan adalah anak yang
sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mencari nafkah atau berkeliaran di
jalanan atau tempat-tempat umum lainnya, usia mereka berkisar dari 6 tahun
sampain 18 tahun Adapun waktu yang dihabiskan di jalan lebihdari 4 jam dalam
satu hari. Pada dasarnya anakjalanan menghabiskan waktunya di jalan demimencari
nafkah, baik dengan kerelaan hatimaupun dengan paksaan orang tuanya.
Anak jalanan atau biasa disingkat anjal
adalah potret kehidupan anak-anakYang kesehariannya berada di jalan dan dapat
dengan mudah kita jumpai keberadaannya disetiap penjuru kota, seperti di Kota
Kendari. Usia mereka yang relatif masih muda dan seharusnya masih dalam tahap
belajar serta merasakan sebuah pendidikan selayaknya tidak hidup sebagai anak
jalanan.
Menurut Ishaq (2009: 5), ada tiga ketegori
kegiatan anak jalanan, yakni : (1) mencari kepuasan; (2) mengais nafkah; dan
(3) tindakan asusila. Kegiatan anak jalanan itu erat kaitannya dengan tempat
mereka mangkal sehari-hari, yakni, Jalan
raya, Simpang jalan, Terminal, Pasar, Pertokoan, Mall dan lain-lain. Kota yang
padat penduduknya dan banyak keluarga bermasalah membuat anak yang kurang gizi,
kurang perhatian, kurang pendidikan, kurang kasih sayang dan kehangatan jiwa,
serta kehilangan hak untuk bermain, bergembira, bermasyarakat, dan hidup
merdeka, atau bahkan mengakibatkan anak-anak dianiaya batin, fisik, dan seksual
oleh keluarga, teman, orang lain lebih dewasa.
Faktor- Faktor Penyebab Munculnya Anak Jalanan
Adapun faktor – faktor yang menyebabkan
banyaknya anak jalanan yaitumenurut Abu Huraerah dalam
Herlina (2014:148) menyebutkan beberapa penyebab munculnya anak
jalanan, antara lain:
- Orang tua mendorong anak bekerja dengan alasan untuk membantu ekonomi keluarga
- Kasus kekerasan dan perlakuan salah terhadap anak oleh orang tua semakin meningkat sehingga anak lari ke jalanan
- Anak terancam putus sekolah karena orang tua tidak mampu membayar uang sekolah
- Makin banyak anak yang hidup di jalanan karena biaya kontrak rumah mahal/meningkat
- Timbulnya persaingan dengan pekerja dewasa di jalanan, sehingga anak terpuruk
- melakukan pekerjaan berisiko tinggi terhadap keselamatannya dan eksploitasi anak oleh orang dewasa di jalanan
- Anak menjadi lebih lama di jalanan sehingga timbul masalah baru; atau
- Anak jalanan jadi korban pemerasan, dan eksploitasi seksual terhadap anak jalanan perempuan.
Surjana dalam
Herlina(2014:149) mengungkapkan ada tiga tingkat faktor yang sangat kuat
mendoronganak untuk turun ke jalanan, yaitu:
- Tingkat Mikro (Immediate Causes). Faktor yang berhubungan dengan anak dan keluarga. Sebab-sebab yang bisa diidentifikasi dari anak jalanan lari dari rumah (sebagai contoh, anak yang selalu hidup dengan orang tua yang terbiasa dengan menggunakan kekerasan: sering memukul, menampar, menganiaya karena kesalahan kecil), jika sudah melampaui batas toleransi anak, maka anak cenderung keluar dari rumah dan memilih hidup di jalanan, disuruh bekerja dengan kondisi masih sekolah, dalam rangka bertualang, bermain-main dan diajak teman. Sebab-sebab yang berasal dari keluarga adalah: terlantar, ketidakmampuan orangtua menyediakan kebutuhan dasar, kondisi psikologis karena ditolak orangtua, salah perawatan dari orangtua sehingga mengalami kekerasan di rumah (child abuse).
- Tingkat Meso (Underlying cause). Yaitu
faktor agama berhubungan dengan faktor masyarakat. Sebab-sebab yang dapat
diidentifikasi, yaitu: pada komunitas masyarakat miskin,
anak-anak adalah aset untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Oleh karena itu,
anak-anak diajarkanuntuk bekerja. Pada masyarakat lain, pergi ke kota untuk
bekerja.
- Tingkat Makro (Basic Cause). Yaitu faktor yang berhubungan dengan struktur masyarakat (struktur ini dianggap memiliki status sebabakibat yang sangat menentukan –dalam hal ini,sebab: banyak waktu di jalanan, akibatnya: akan banyak uang).
Namun demikian,
banyaknya anak jalanan yang menempati fasilitas-fasilitas umum di kota-kota,
bukan hanya disebabkan oleh faktor penarik dari kota itu sendiri. Sebaliknya
ada pula faktor-faktor pendorong yang menyebabkan anak-anak memilih hidup di
jalan. Kehidupan rumah tangga asal anak-anak tersebut merupakan salah satu
faktor pendorong penting. Banyak anak jalanan berasal dari keluarga yang
diwarnai dengan ketidakharmonisan, baik itu perceraian, percekcokan, hadirnya
ayah atau ibu tiri, absennya orang tua, baik karena meninggal dunia maupun
tidak bisa menjalankan fungsinya. Hal ini kadang semakin diperparah oleh
hadirnya kekerasan fisik atau emosional terhadap anak. Dalam keadaan seperti
ini, sangatlah mudah bagi anak untuk terjerumus ke jalan. Sebagian masyarakat
Indonesia juga menganggap hal ini sebagai hal yang wajar,sehingga lebih banyak
melupakan kebutuhan yang harus diperhatikan untuk seorang anak
0 Komentar
Berkomentarlah dengan Sopan dan sesuai Pembahasan